Postingan

The Island: A Plan

 10 tahun berlalu. Penampungan dengan tenda-tenda itu kini telah berubah menjadi sekolah berasrama. Sekolah ini dikhususkan untuk para siswa-siswi yang berprestasi dan mereka yang yatim piatu. Yayasan yang mengurus sekolah ini tidak memungut biaya apapun. Otomatis mereka dapat bersekolah gratis tanpa dipungut biaya. Tentu saja yayasan ini diketuai oleh keluarga Yeonjun dengan perusahaan raksasa milik keluarga Soobin dan keluarga Beomgyu sebagai donaturnya.  Dalam perkembangannya, Trio Choi serta Taehyun dan Hueningkai memilih untuk menjadi pengurus di sekolah ini. Yeonjun memegang jabatan sebagai staff keamanan. Sudah menjadi tugasnya untuk selalu memeriksa sekolah dan asrama setiap harinya dan memastikan lingkungan asrama selalu aman terkendali. Sedangkan Beomgyu, Taehyun, dan Hueningkai memegang jabatan sebagai tenaga pengajar di sekolah. Subjek yang mereka ajarkan berbeda-beda, tergantung kemampuan masing-masing. Di sisi lain, Soobin memegang jabatan sebagai distributor. Di...

The Island: Hueningkai

 Hari-hari berlalu, Beomgyu semakin sering mengunjungi penampungan. Ia yang kini sudah mulai akrab dengan Yeonjun dan Soobin terkadang berangkat bersama menuju penampungan. Ternyata rumah mereka tidak terlalu jauh. Mereka akan berkumpul di taman kota untuk kemudian berangkat bersama menuju penampungan dengan sepeda mereka. Bersamaan dengan itu, keluarga mereka pun menjadi kolega dekat. Tentu itu berita bagus. Beomgyu memiliki alasan yang kuat untuk selalu menyempatkan diri mengunjungi penampungan. Selain karena ia senang bermain bersama kawan-kawannya, ia juga ingin Taehyun kembali seperti dulu. Ia ingin Taehyun kembali menjadi sosok yang dikenalnya.  Maka dengan motivasi itu, Beomgyu mencoba berbagai cara untuk menghiburnya. Setiap kali ia melihat Taehyun pergi menyendiri, ia akan memaksanya untuk ikut bergabung. Awalnya Taehyun merasa kesal. Namun, lama-kelamaan ia pun mulai kembali seperti pribadinya yang dulu. Ia mulai bisa berbaur dengan teman-temannya yang lain. Ia pun m...

The Island: Yeonjun & Soobin

 Keesokan harinya, Beomgyu benar-benar menepati janjinya untuk kembali ke penampungan. Kini, ia berhasil mengunjungi seluruh tenda. Sebelum pergi, ia juga menyempatkan diri untuk kembali mengunjungi tenda 17. Bagaimanapun, kawan baiknya ada di sana. Rasanya sangat penting untuk memastikan Taehyun baik-baik saja. Bila kau menanyakan kemana orang tua Taehyun atau bagaimana keadaan keluarganya, hal itu hanya akan membuatnya merasa bersedih. Pasalnya, semua orang sudah mengetahui bahwasanya setiap anak yang berada di penampungan itu sudah pasti keluarganya tidak selamat dari bencana itu. Ya, sekarang kau sudah mengetahui jawabannya. Kali ini, Beomgyu sengaja membawa seperangkat puzzle Lego untuk dimainkan bersama. Anak itu merasa sangat yakin bahwa orang-orang di tenda 17 akan menyambut permainan baru ini dengan riang gembira. Namun, saat memasuki tenda, tidak ada siapapun di sana selain Taehyun dan Asahi. Keduanya sedang mengerjakan tugas bersama saat ia datang. Mereka segera menyambu...

The Island: How We Meet Each Other

 Pasca kejadian tersebut, seluruh kota lumpuh total. Sebagian gedung hancur disapu ombak. Beberapa bangunan lainnya habis tak bersisa, seolah bangunan itu tidak pernah ada sebelumnya. Dengan teknologi informasi yang canggih, berita gelombang tsunami ini tersebar dengan cepat. Hanya dalam waktu 20 menit pasca kejadian, seluruh dunia mengetahui tragedi yang terjadi di kota ini. Pemerintah pusat segera mengirimkan bantuan. Begitupun dengan pemerintah di kota-kota sekitar yang tidak terkena dampak bencana. Dalam waktu satu jam pasca kejadian, belasan capung besi mulai berkeliaran mencari titik-titik yang aman untuk mendarat. Tenda-tenda darurat mulai didirikan. Evakuasi segera dilakukan. Beomgyu kini hanya menatap nanar kotanya yang hancur. Kondisi di sekitarnya pun tak jauh beda. Bangunan-bangunan lain di sekitarnya hancur, hanya menyisakan pondasinya. Puing-puing bangunan dan pepohonan berserakan dimana-mana. Bahkan Beomgyu dapat melihat beberapa tubuh manusia bergelimpangan. Hanya r...

The Island: Prolog

 Siapa yang pernah menyangka akan terjadi suatu tragedi di hari itu? Tidak ada yang menyangkanya. Karena lihatlah! Pada hari itu, semua orang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Anak-anak pergi ke sekolah. Orang dewasa mulai bekerja. Setiap toko mulai menjajakan dagangannya. Para guru dengan semangat dan dedikasi tinggi mulai menyebarkan ilmunya pada anak didiknya. Semua berjalan seperti biasanya. Dan lihatlah anak itu! Seorang bocah berusia 9 tahun tengah duduk santai di taman. Sepagi itu, ia memang tidak berangkat sekolah. Sekolahnya baru akan dimulai pukul 11 siang, masih 2 jam lagi dari sekarang. Ia sedang menghubungi teman sekelasnya yang bahkan baru bangun tidur saat ia melakukan panggilan video. "Oh, Taehyun..." Ujarnya dari balik telepon. Anak itu menguap lebar sebelum menyunggingkan senyumnya. Taehyun menggelengkan kepalanya. "Lho, baru bangun? Udah jam berapa ini?"  Seseorang di seberang telepon itu hanya nyengir lebar. Ia masih mengumpulkan nyawa rup...